See You Again

Jarang sekali ada Berpisah yang membahagiakan. Ada sih seperti berpisah dari jeratan RIBA atau berpisah dari hal negatif lainnya. Namun biasanya perpisahan itu kurang mengenakkan. Tapi, udah tau hal itu kurang mengenakkan, tetap saja dirayakan. Aneh yaa.. Berikut sepenggal kisah yang sebenarnya kurang mengenakkan juga untuk dikisahkan, karena cuma bakal bikin saya pengen ngumpul sama mereka lagi, namun sayang juga kalau disimpan sendiri. Cukup banyak cerita yang gak mungkin bisa terceritakan seluruhnya, ya ketika disana, di Pesantren IDN. Mulai dari cerita begadang bareng, tiap pagi ditanya "updatenya mana?". Makan satu nampan bareng, ngehadirin kajian tiap ba'da subuh yang diikuti dengan setoran hafalan, dan masih banyak lagi. Disana itu luar biasa. Dan untuk berpisah dan meninggalkan hal yang luar biasa tersebut sangat tidak mengenakkan, tapi kok dirayain yaa?? aneh yaa??
Dan berikut sepenggal perjalanan kami ke Ranca Upas. Yaa, hal yang tidak mengenakkan itu di rayakan di Ranca Upas. Sebenarnya, salah teman terbaik kami sudah berpulang lebih dulu, berpulang ke kampung halaman loh yaa, ke Samarinda, namanya Feyi, aneh kan namanya, sebenarnya sih Feri, cuman dia gak bisa bilang ERRR, jadinya Feyi hahaha..
Kami berangkat pada tanggal 18 Februari 2017. Kami memulai perjalanan ke Ranca Upas ba'da ashar. Sebenarnya rencana awal adalah sebelum ashar, namun karena beberapa hal keberangkatan pun ditunda. Kami menyewa dua minibus untuk mengangkut 16 orang para jomblo, haha.
Ditengah perjalanan, kami berhenti sejenak karena Pak Supir tiba-tiba kangen sama kamar kecil. Mau lepas kangen dulu katanya.. hehe..
Kami istirahat sejenak sambil menunggu pak supir balik dari temu kangen sama kamar kecil.
Dan pak supir pun kembali dari temu kangen tersebut.
Kami pun melanjutkan perjalanan. Sebelum melanjutkan perjalanan gak lupa cekrek dulu bareng pak supir. Merayakan hal yang tidak mengenakkan tentu jangan sampai kurang jumlah cekreknya.. haha
Kami pun melanjutkan perjalanan, dan tiba di lokasi perayaan hal yang tidak mengenakkan itu. Kami tiba di Ranca Upas ketika sudah malam, saya tidak begitu ingat jam berapa kala itu. Yang jelas kami disambut dengan dinginnya angin malam di Bandung.
Kami selanjutnya mencari lokasi untuk menyepi mendirikan tenda. Kami sengaja memilih lokasi yang jauh dari keramaian. Mencari lokasi yang tidak memiliki tetangga kecuali dua tenda yang kami sewa. Kamipun mendirikan tenda dilokas tersebut. Lokasi agak becek sih, sangat becek malahan, tapi itu lah yang bikin seru, yakni merasakan dinginnya lumpur malam di Bandung. Setelah berhasil mendirikan tenda, acara dilanjutkan dengan bakar-bakar tenda..haha.. Pokoknya bakar-bakar. Bakar-bakar jagung sama sosis lebih tepatnya.
Setelah selesai bakar-bakar, selanjutnya adalah sesi saling berpamitan, bertukar kisah, saling terbuka, saling meminta maaf jika ada kesalahan, dan saling memaafkan, saling mengucapkan terima kasih, dan obrolan tersebut dari hati ke hati, tanpa basa basi, sampai-sampai ada yang meneteskan air mata, padahal kami semua laki-laki. Ya maklumlah, kurang lebih kami sudah 9 bulan bersama, udah waktunya melahirkan bagi wanita hamil. 9 bulan yang hebat, dan malam itu pun kami lalui bersama dengan luar biasa.
Kami bercerita, tertawa, dan terharu bersama selama berjam-jam. Hebatnya Gak ada yang mengantuk. Namun akhirnya semua pada tumbang sekitar jam 3.30 dini hari. Kalah melawan suhu dinginnya diini hari di Bandung, dengan kaki penuh lumpur yang semakin menambah efek dingin.

Hari Baru

Pagi hari, suasana sangat bersahaja. Cahaya lembut matahari pagi menyapa kulit dan memberikan pantulan cahaya kepada mata saya, dan saya pun melangkahkan kaki keluar dari tenda.
Setelah matahari cukup meninggi, yakni sekitar jam 07-08, saya bersama Rosid, Fauzan, dan Taufiq mencoba untuk berjalan-jalan sekalian mencari sarapan untuk teman-teman yang masih terlihat pulas di tenda.
Seingat saya, saat itu kami berhasil menemukan sarapan berupa nasi putih dengan lauk telor yang ditemani gorengan sebagai lalapan. Kami pun sarapan sekitar jam 09 pagi. Begitu selesai sarapan, kita langsung bergegas beres-beres dan "ngerobohin" tenda..
Begitu selesai beres-beres ngerubuhin tenda, kami selanjutnya melanjutnya perayaan hal yang tidak mengenakkan ini dengan mandi di kolam renang dengan air hangat. Setelah dirasa udah fresh, kami pun melanjutkan perjalanan pulang kembali ke Jakarta. Dan berikut beberapa dokumentasi lainnya.
Ahir Kata..
See you on top

No comments:

Post a Comment

Tak ada gading yang tak retak!!
Komentar dan masukan yang bersifat membangun selalu kami harapkan, demi kebaikan bersama.

Pages