Gosip Murahan!!

Diantara hal yang dijaga oleh islam yaitu kehormatan muslim dan muslimah. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan rasulnya Shallallahu Alaihi Wassalam memperingatkan kita di dalam banyak ayat alquran dan hadits rasul Shallallahu Alaihi Wassalam tentang kehormatan seorang muslim atau muslimah, jangan sampai dinodai,jangan sampai diperburuk citra kehormatan kaum muslimin, rasul Shallallahu Alaihi Wassalam ketika Khutbah Wada beliau pernah mengatakan "inna dima’akum wa amwalakum wa a’radlakum haramun kahurmati yawmikum hadza fi syahrikum hadza fi baladikum hadza"

Sesunggunya darah kalian, harta kalian, dan kehormatan kalian diharamkan atas kalian sebagaimana diharamkan hari ini yaitu hari harafah di bulan ini yaitu bulan haji yaitu di kota al haram"

Islam sekali lagi sangat amat menjaga kehormatan seorang muslim atau muslimah jangan sampai kehormatan tersebut dinodai dengan gosip murahan atau dengan kedustaan atau dengan cerita-cerita yang bohong

Suatu saat keluarga rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam bersama Aisyah radhiyallahu anha digoncang dengan gosip murahan dengan tuduhan yang keji dengan isu miring yang dilontarkan oleh provokator mereka oranng-orang munafiqin, dedengkot munafiqin yang bernama Abdullah bin Uba bin Salul, sampai-sampai Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan ayat yang dibaca sampai hari kiamat kelak dalam rangka menjaga kehormatan seorang muslim-muslimah, khususnya arousul dan aisyah radhiyallahuta anha. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman inalladzi na jaa ubil ukhji.. "sesunggunya yang membuat cerita-cerita dusta itu ada diantara kalian, jangan kira gosip itu jelek bagi kalian justru itu baik bagi kalian".
Gosip itu adalah ujian, dan ujian ketika datang itu insya Allah akan mendatangkan berkah pahala bagi yang dogosipin bagi mereka yang mendapatkan tuduhan-tuduhan dusta kata Allah "jangan kalian kira itu jelek bagi kalian bahkan itu baik bagi kalian" karena semakin tinggi phon itu semakin kencang anginnnya "sesunggunya pahala yang besar bersama ujian yang besar pula" kemudian Allah mengatakan bagi yang digosipin akan mendapat pahala, yang di ghibah yang digunjing akan mendapatkan pahala namun bagi yang menggosip, bagi yang menyampaikan isu yang miring Allah mengatakan "namun bagi mereka yang menyebarkan gosip miring tersebut,bagi yang menyebarkan tuduhan dusta tersebut berita bohong tersebut, bagi mereka dosa mereka masing-masing", kemudian kata Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى "dan provokator akan mendapatkan azab yang pedih". Maka ma'asyiral muslimin takutlah kepada azab Allah, jangan sampai menodai kehormatan seorang muslim atau muslimah karena Allah mengancam dengan mengatakan "orang yang pertama kali menyebarkan gosip berita bohong tersebut baginya azab yang pedih di dunia maupun di akhirat" dan itu adalah salah satu sifat orang munafiqin, diantaranya tadi dedengkot munafiqin zaman rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam yang bernama Abdullah bin Ubai bin Salul, kemudian Allah juga mengatakan "sesunggunya orang-orang yang suka tersebarnya gosip tersebut, tersebarnya berita miring tersebut, maka bagi mereka azab yang pedih di dunia maupun di akhirat"

Kata Syaikh Abdurrahman As Sa'di, yang cinta saja dalam hatinya tersebarnya berita tersebut, baginya azab yang pedih, apalagi yang menyiarkannya, apalagi yang tolong-menolong dalam menyebarkannya maka lebih dahsyat lagi azab mereka fi dunya wal akhirah lahum azabun alimun fi dunya wal akhirah, wallahu ya'lamu waantum la ta'lamun, dan Allah yang mengetahui, sedangkan kalian tidak mengetahui. Inilah ma'asyiral muslimin yang perlu untuk kita betul-betul renungkan, apalagi yang menyebarkan berita-berita yang tidak benar terhadap kaum muslimin, maka tunggulah azab Allah di dunia maupun di akhirat dan dalam islam rasul Shallallahu Alaihi Wassalam mengatakan cukup bagi seseorang dia dikatakan telah berdusta berbuat dosa kalau dia menyebarkan semua apa yang dia dengar, tidak semua yang kita dengar itu benar tidak semua kabar berita itu benar, banyak para provokator, banyak orang-orang munafiqin, banyak orang-orang yang hasad, banyak orang-orang yang mereka memancing di air yang keruh, maka kewajiban kita ma asyiral muslimin untuk betul-betul menimbang segala sesuatu dengan timbangan alquran dan assunah arousul Shallallahu Alaihi Wassalam, tidak selalu ikut arus kabar tersebut, apalagi di dunia yang sekarang penuh dengan media sosialnya, dengan dunia mayanya, maka wajib untuk kita menjadi selective dan mengamalkan firman Allah "wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu berita dari orang-orang fasik, maka krosceklah, telitilah jangan diterima begitu saja karena akan menimpa musibah sebagian kaum muslimin"

Ini yang mungkin yang dapat saya sampaikan, maka sekali lagi bertakwalah, takutlah kepada azab Allah wahai para provokator dari orang-orang yang menyebarkan aib ataupun gosip ataupun isu miring terhadap saudara-saudari kaum muslimin dan muslimat.

No comments:

Post a Comment

Tak ada gading yang tak retak!!
Komentar dan masukan yang bersifat membangun selalu kami harapkan, demi kebaikan bersama.

Pages