Topologi.
Tujuan:
- Masing-masing device pada kawasannya dapat saling berkomunikasi.
- Semua device dapat mengakses internet
- Router pada kawasan yang berbeda dapa berkomunikasi menggunakan tunnnel
Materi:
- NAT
- Firewall Filter (Protecting Router)
- Firewall Filter (Proctecting client
- User Login Management
- Firewall Logging
- Static Routing
- Fail Over
- IP Pool
- DHCP Server
- DHCP Relay
- DHCP Client
- OSPF Single Area
- EOIP
Kita mulai dengan mengkonfigurasi router-router yang berada di sebelah kiri Internet
Berikan IP address pada masing-masing router dan client.
Aktifkan router IDN_R1, kemudian set sistem identity sesuai dengan topologi diatas. Hal ini guna memudahkan kita dalam mengidentifikasi masing-masing router:
[admin@MikroTik] > system identity set name=IDN_R1
Selanjutnya, berikan ip address pada router IDN_R1 sesuai topologi di atas
[admin@IDN_R1] > /ip address
add address=12.12.12.1/24 interface=ether2
add address=11.11.11.2/24 interface=ether1
Selanjutnya pada router IDN_R2, lakukan konfigurasi seperti sebelumnya pada IDN_R1Selanjutnya, berikan ip address pada router IDN_R2 sesuai topologi di atas[admin@IDN_R2] > system identity set name=IDN_R2
[admin@IDN_R2] > /ip address
add address=12.12.12.2/24 interface=ether2
add address=23.23.23.2/24 interface=ether1
add address=24.24.24.2/24 interface=ether3
Pada Router IDN_R3 juga kita setting identitas router dengan IDN_R2
[admin@IDN_R3] > system identity set name=IDN_R3
Selanjutnya, berikan ip address pada masing-masing interfeace di router IDN_R2 sesuai topologi di atas.
[admin@IDN_R3] > /ip address
add address=33.33.33.2/24 interface=ether6
add address=23.23.23.3/24 interface=ether1
add address=192.168.1.1/24 interface=ether3
add address=34.34.34.3/24 interface=ether2
Selanjutnya pada router IDN_R4, kita kofigurasi identitas router
[admin@IDN_R4] > system identity set name=IDN_R4
Lalu, kita berikan ip address pada masing-masing interface pada IDN_R4
[admin@IDN_R4] > /ip address
add address=24.24.24.4/24 interface=ether3
add address=34.34.34.4/24 interface=ether2
add address=192.168.2.1/24 interface=ether1
Selanjutnya kita lakukan konfigurasi static routing agar masing-masing komputer ataupun router pada bagian kiri internet seperti yang terlihat pada topologi bisa saling berkomunikasi.
Kita mulai dengan konfigurasi static route pada IDN_R1
[admin@IDN_R1] > add distance=1 gateway=11.11.11.1
add dst-address=23.23.23.0/24 gateway=12.12.12.2
add dst-address=34.34.34.0/24 gateway=12.12.12.2
add dst-address=24.24.24.0/24 gateway=12.12.12.2
add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=12.12.12.2add dst-address=192.168.2.0/24 gateway=12.12.12.2
Selanjutnya pada router IDN_R2, lakukan konfigurasi static routing. Karena pada beberapa Router memiliki lebih dari satu jalur untuk mencapai network lainnya, maka ketika kita melakukan routing sebanyak dua kali atau sesuai dengan jumlah gatewaynya, masing-masing gateway dibedakan dengan distance, gateway dengan nilai distance terkecil yang akan dipilih sebagai link utama, sementara gateway lainnya akan mejadi backup link.
[admin@IDN_R2] > /ip route
add dst-address=11.11.11.0/24 gateway=12.12.12.1 distance=1
add dst-address=34.34.34.0/24 gateway=23.23.23.3 distance=1
add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=23.23.23.3 distance=1
add dst-address=34.34.34.0/24 gateway=24.24.24.4 distance=2
add dst-address=192.168.2.0/24 gateway=24.24.24.4 distance=1
add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=24.24.24.4 distance=2
add dst-address=192.168.2.0/24 gateway=23.23.23.3 distance=2
Selanjutnya pada router IDN_R3, lakukan konfigurasi static routing
[admin@IDN_R3] >/ip route
add dst-address=11.11.11.0/24 gateway=23.23.23.2 distance=1
add dst-address=11.11.11.0/24 gateway=34.34.34.4 distance=2
add dst-address=12.12.12.0/24 gateway=34.34.34.4 distance=2
add dst-address=12.12.12.0/24 gateway=23.23.23.2 distance=1
add dst-address=24.24.24.0/24 gateway=34.34.34.4 distance=1
add dst-address=192.168.2.0/24 gateway=34.34.34.4 distance=1
add dst-address=24.24.24.0/24 gateway=23.23.23.2 distance=2
add dst-address=192.168.2.0/24 gateway=23.23.23.2 distance=2
Selanjutnya pada router IDN_R4, lakukan konfigurasi static routing
[admin@IDN_R4] > /ip route
add dst-address=11.11.11.0/24 gateway=24.24.24.2 distance=1
add dst-address=11.11.11.0/24 gateway=34.34.34.3 distance=2
add dst-address=12.12.12.0/24 gateway=34.34.34.3 distance=2
add dst-address=12.12.12.0/24 gateway=24.24.24.2 distance=1
add dst-address=23.23.23.0/24 gateway=34.34.34.3 distance=1
add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=34.34.34.3 distance=1
add dst-address=23.23.23.0/24 gateway=24.24.24.2 distance=2
add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=24.24.24.2 distance=2
Maka sampai tahap ini seharusnya antar masing-masing device, baik itu antar sesama router ataupun clien ataupun antar client dan router sudah bisa saling berkomunikasi, lakukan tes dengan ping
Namun, device-device tersebut masih belum terkoneksi dengan internet, maka agar tiap-tiap device tersebut bisa terkoneksi dengan internet, maka kote harus melakukan routing default route pada tiap-tiap router, dan melakukan konfigurasi Firewall NAT.
Pertana, kita lakukan konfigurasi routing default route pada router IDN_R1
[admin@IDN_R1] > /iproute
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=11.11.11.1 distance=1
Selanjutnya, Kita lakukan konfigurasi routing default route pada router IDN_R2
[admin@IDN_R2] > ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=12.12.12.1 distance=1
Selanjutnya, Kita lakukan konfigurasi routing default route pada router IDN_R3. Karena terdapat dua jalur untuk menuju tujuan yang sama, maka kita lakukan konfigurasi static routing sebanyak dua kali pula, dan sama seperti konfigurasi sebelumnya, gateway dengan nilai distance terkecil lah yang akan dijadikan sebagai link utama, sementara yang lainnya akan menjadi backup link.
[admin@IDN_R3] > /ip route
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=23.23.23.2 distance=1add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=34.34.34.4 distance=1
Selanjutnya, Kita lakukan konfigurasi routing default route pada router IDN_R4.
[admin@IDN_R4 > /ip route
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=24.24.24.2 distance=1
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=34.34.34.4 distance=2
Selanjutnya, kita lakukan ping ke 8.8.8.8 maka kita akan memperolah reply. Namun, ketika kita masih belum bisa melakukan ping ke domain google.com, oleh karena itu maka kita harus melakukan konfigurasi dns server pada tiap-tiap router.
Maka kita lakukan konfigurasi dns server. Kita mulai dengan lakukan konfigurasi DNS server pada IDN_R1
[admin@IDN_R1] > /ip dns
set servers=8.8.8.8,8.8.4.4 allow-remote-requests=yes
Selanjutnya, kita lakukan konfigurasi DNS server pada IDN_R2
[admin@IDN_R2 > /ip dns
set servers=8.8.8.8,8.8.4.4 allow-remote-requests=yes
Selanjutnya, kita lakukan konfigurasi DNS server pada IDN_R3
[admin@IDN_R3] > /ip dns
set servers=8.8.8.8,8.8.4.4 allow-remote-requests=yes
Dan tentunya pada IDN_R4 juga kita lakukan konfigurasi DNS Server
[admin@IDN_R4] > /ip dns
set servers=8.8.8.8,8.8.4.4 allow-remote-requests=yes
Sampai tahap ini, router IDN_R1 sudah bisa melakukan ping ke domain google.com, facebook.com, detik.com dan lain-lain. Namun router dan client yang berada dibawah IDN_R1 seperti IDN_R2, IDN_R3, IDN_4, dan client dari masing-masing rotuer masih belum bisa melakukan ping ke internet. Maka kita harus melakukan konfigurasi NAT.
Kita mulai melakukan konfigurasi Firewall NAT pada router IDN_R1.
[admin@IDN_R1]> /ip firewall nat
add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade
Setelah kita menambahkan konfigurasi NAT, maka device-device yang berada pada topologi sebelah kanan dari internet tersebut sudah bisa mengakses internet.
Pada gambar dibawah ini, terlihat bahwa IDN_R3 sudah bisa melakukan ping ke internet
Komputer Client IDN pun juga sudah bisa mengakses internet, seperti yang telihat pada gambar dibawah.
Selanjutnya kita beranjak untuk melakukan konfigurasi pada router-router yang berada di sebelah kanan internet seperti yang terlihat pada topologi.
Kita mulai dengan memberikan identitas router pada masing-masing router. Kita mulai dengan Router IDN_R5
[admin@MikroTik]> /system identity
set name=IDN_R5
Selanjutnya, pada IDN_R6, set identitas router.
[admin@MikroTik]> /system identity
set name=IDN_R6
Selanjutnya, pada IDN_R7, set identitas router.
[admin@MikroTik]> /system identity
set name=IDN_R7
Dan pada router IDN_R8 juga kita set identitas router
[admin@MikroTik]> /system identity
set name=IDN_R8
Selanjutnya, kita berikan ip address pada masing-masing interface pada router IDN_R5 sesuai dengan yang terlihat pada topologi
[admin@IDN_R5]> /ip address
add address=10.10.10.2/24 interface=ether1
add address=56.56.56.5/24 interface=ether2
Selanjutnya, sesuai topologi, kita lakukan konfigurasi IP DHCP SERVER pada router IDN_R5. Kita mulai dengan melakukan konfigurasi ip pool.
[admin@IDN_R5]> /ip pool
add name=PoolBDG ranges=57.57.57.7-57.57.57.100
add name=PoolJKT ranges=58.58.58.8-58.58.58.100
Masih pada IDN_R5, lakukan konfigurasi DHCP-SERVER.
[admin@IDN_R5> /ip dhcp-server
add address-pool=PoolJKT interface=ether2 name=ServerJKT relay=58.58.58.6 disabled=no
add address-pool=PoolBDG interface=ether2 name=ServerBDG relay=57.57.57.6 disabled=no
Selanjutnya kita lakukan konfigurasi pada router IDN_R6. IDN_R6 akan kita konfig sebagai DHCP_Relay.
Namun sebelumnya, kita lakukan konfigurasi system identty dan konfigurasi ip address.
[admin@MikroTik]> /system identity
set name=IDN_R6
Berikan ip address pada tiap-tiap interface sesuai dengan topologi.
[admin@IDN_R6]> /ip address
add address=56.56.56.6/24 interface=ether2
add address=57.57.57.6/24 interface=ether1
add address=58.58.58.6/24 interface=ether3
Selanjutnya, lakukan konfigurasi DHCP-Relay pada IDN_R6
[admin@IDN_R]> /ip dhcp-relay
add dhcp-server=56.56.56.5 interface=ether3 \ local-address=58.58.58.6 name=RelayJKT disabled=no
add dhcp-server=56.56.56.5 nterface=ether1 \ local-address=57.57.57.6 name=RelayBDG disabled=no
Selanjutnya, lakukan konfigurasi pada IDN_R7 dan IDN_R8 sebagai DHCP-Client
[admin@MikroTik]> system identity set name=IDN_R7
[admin@IDN_R7]> ip dhcp-client add interface=ether1
Selanjutnya, cek apakah router IDN_R7 tersebut sudah mendapatkan ip address dynamic dari IDN_R5 dengan menggunakan perintah ip dhcp-client print. Jika statusnya bound dan sudah mendapatkan ip address, maka itu menunjukkan bahwa konfigurasi tersebut berhasil
[admin@IDN_R7] > ip dhcp-client print
Flags: X - disabled, I - invalid
# INTERFACE USE-PEER-DNS ADD-DEFAULT-ROUTE STATUS ADDRESS
0 ether1 yes yes bound 57.57.57.100/24
[admin@IDN_R7] >
Pada IDN_R7, terlihat telah mendapatkan ip address 57.57.57.100/24 dari IDN_R5Selanjutnya, lakukan konfigurasi DHCP-Client pada IDN_R8
[admin@MikroTik> /system identity set name=IDN_R8
[admin@IDN_R8]> ip dhcp-client add interface=ether3
Cek apakah router IDN_R8 tersebut sudah mendapatkan ip address dynamic dari IDN_R5
[admin@IDN_R8] > ip dhcp-client print
Flags: X - disabled, I - invalid
[admin@IDN_R8] > ip dhcp-client print
#INTERFACE USE-PEER-DNS ADD-DEFAULT-ROUTE STATUS ADDRESS
0 ether3 yes yes bound 58.58.58.100/24
Sesuai topologi, selanjutnya kita lakukan bridging pada router IDN_R7 dan IDN_R8.
Kita mulai dengan router IDN_R7. Buatlah interface bridge baru dan beri nama bridge-1 Pada IDN_R7.
[admin@IDN_R7]> /interface bridge
add name=bridge-1
Selanjutnya, tambahkan interface-interface yang akan kita bridging kedalam port bridge
[admin@IDN_R7]> /interface bridge port
add bridge=bridge-1 interface=ether3
add bridge=bridge-1 interface=ether2
Selanjutnya, berkan ip address pada interface bridge-1 yang kita buat sebelumnya
[admin@IDN_R7]> /ip address
add address=192.168.3.1/24 interface=bridge-1
Selanjutnya kita lakukan konfigurasi bridging pada router IDN_R8.
[admin@IDN_R8] > /interface bridge
add name=bridge-1
Tambahkan interface yang akan di bridging kedalam port bridge
[admin@IDN_R8] > /interface bridge port
add interface=ether4 bridge=bridge-1
add interface=ether2 bridge=bridge-1
Setelah kita lakukan konfigurasi bridging pada IDN_R8, selanjutnya kita set IDN_R7 sebagai DHCP-Server dan IDN_R8 sebagai DHCP-Client.
Kita mulai dengan mengatur IDN_R7 sebagai DHCP Server
[admin@IDN_R7]> [admin@IDN_R7] > ip dhcp-server setup
Select interface to run DHCP server on
Select network for DHCP addresses
dhcp server interface: bridge-1
dhcp address space: 192.168.3.0/24
Select pool of ip addresses given out by DHCP server
Select gateway for given network
gateway for dhcp network: 192.168.3.1
addresses to give out: 192.168.3.2-192.168.3.254
Select DNS servers
dns servers: 8.8.8.8,8.8.4.4
Select lease time
lease time: 3d
Selanjutnya, kita atur roter IDN_R8 sebagai DHCP Client pada interface bridge-1
[admin@IDN_R8] > ip dhcp-client add interface=bridge-1 disabled=no
[admin@IDN_R8] > ip dhcp-client print
# INTERFACE USE ADD-DEFAULT-ROUTE STATUS ADDRESS
Flags: X - disabled, I - invalid
1 bridge-1 yes yes bound 192.168.3.251/24
0 ether3 yes yes bound 58.58.58.100/24
[admin@IDN_R8] >
Selanjutnya, agar masing-masing device dapat saling berkomunikasi, maka kita lakukan routing. Untuk bagian ini kita menggunakan routing OSPF. Kita mulai dari router IDN_R5. Pada routing OSPF network yang kita masukkan adalah network yang ada pada dirinya (directly connected).
[admin@IDN_R5] > routing ospf network add area=backbone network=10.10.10.0/24
[admin@IDN_R5] > routing ospf network add network=56.56.56.0/24 area=backbone
[admin@IDN_R5] > routing ospf network add network=105.105.105.0/24 area=backbone
[admin@IDN_R5] > routing ospf network print
Flags: X - disabled, I - invalid
# NETWORK AREA
0 10.10.10.0/24 backbone
1 56.56.56.0/24 backbone
2 105.105.105.0/24 backbone
Pada IDN_R6, masukkan network yang ada pada dirinya (directly connected) dengan IDN_R6
[admin@IDN_R6] > routing ospf network add network=56.56.56.0/24 area=backbone [admin@IDN_R6] > routing ospf network add area=backbone network=57.57.57.0/24 [admin@IDN_R6] > routing ospf network add network=58.58.58.0/24 area=backbone
Pada IDN_R7, masukkan network yang ada pada dirinya (directly connected) dengan IDN_R7
Pada IDN_R8, masukkan network yang ada pada dirinya (directly connected) dengan IDN_R8[admin@IDN_R7] > routing ospf network add area=backbone network=57.57.57..0/24 [admin@IDN_R7] > routing ospf network add network=192.168.3.0/24 area=backbone
[admin@IDN_R8] > /routing ospf network
add network=58.58.58.0/24 area=backbone
add network=192.168.3.0/24 area=backbone
Hingga tahapan ini, maka router-router dan pc client sudah bisa berkomunikasi dengan saling ping,Selanjutnya, tambahkan konfigurasi default route.
[admin@IDN_R5] > ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=10.10.10.1
[admin@IDN_R6] > ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=56.56.56.5
[admin@IDN_R7] > ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=57.57.57.6
[admin@IDN_R8] > ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=58.58.58.6 distance=1
[admin@IDN_R8] > ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.3.1 distance=2
Atur pula dns server pada tiap-tiap device
[admin@IDN_R5] > /ip dns
set servers=8.8.8.8,8.8.4.4 allow-remote-requests=yes
[admin@IDN_R6] > /ip dns
set servers=8.8.8.8,8.8.4.4 allow-remote-requests=yes
[admin@IDN_R7 > /ip dns
set servers=8.8.8.8,8.8.4.4 allow-remote-requests=yes
[admin@IDN_R8] > /ip dns
set servers=8.8.8.8,8.8.4.4 allow-remote-requests=yes
Selanjutnya, antar kedua jaringan, yakni yang antara yang bagian kanan internet dengan jaringan yang berada di bagian kiri internet kita tunneling EoIP agar masing-masing device tetap bisa berkomunikasi walaupun berada pada jaringan yang berbeda dan dimenggunakan layanan internet yang berbeda.Maka, langkah pertama dari pembuatan tunneling EoIP adalah membuat interface EoIP pada IDN_R1.
Buatlah interface eoip dan berinama BridgeToEOIP
[admin@IDN_R1] > /interface eoip
Add name=IDN_R1-to-IDN_R5 remote-address=10.10.10.2 tunnel-id=0
Lalu buatlah interface bridge
[admin@IDN_R1] > /interface bridge
add name=BridgeToEOIP
Kemudian, tambahkan interface ether1 dan interface IDN_R1-to-IDN_R5 keadalam port interface BridgeToEOIP
[admin@IDN_R1] > /interface bridge port
add interface=IDN_R1-to-IDN_R5 bridge=BridgeToEOIP
add interface=ether1 bridge=BridgeToEOIP
Selanjutnya berikan ip address pada interface bridge tersebut.
[admin@IDN_R1] >/ip address
add address=111.111.111.1/24 interface=BridgeToEOIP
Selanjutnya, IDN_R5 buatlah interface eoip dan berinama IDN_R5-to-IDN_R1
[admin@IDN_R5] > /interface eoip
add name=IDN_R5-to-IDN_R1 remote-address=11.11.11.2 tunnel-id=0
Selanjutnya, buatlah interface bridge dan berinama bidgeToEOIP
[admin@IDN_R5] > /interface bridge
add name=BridgeToEOIP
Kemudian, tambahkan interface ether1 dan interface IDN_R5-to-IDN_R1 keadalam port interface BridgeToEOIP
[admin@IDN_R5] > /interface bridge port
add interface=IDN_R5-to-IDN_R1 bridge=BridgeToEOIP
add interface=ether1 bridge=BridgeToEOIP
Selanjutnya, berikan ip address pada interface BridgeTo EOIP tersebutSampai tahap ini, antar router IDN_R1 dan IDN_5 sudah bisa saling berkomunikasi. Lakukan percobaan dengan ping[admin@IDN_R5] >ip address add address=111.111.111.2/24 interface=BridgeToEOIP
[admin@IDN_R1] > ping 111.111.111.2
HOST SIZE TTL TIME STATUS
111.111.111.2 56 64 23ms
111.111.111.2 56 64 3ms
111.111.111.2 56 64 3ms
max-rtt=23ms
sent=3 received=3 packet-loss=0% min-rtt=3ms avg-rtt=9ms
[admin@IDN_R5] > ping 111.111.111.1
HOST SIZE TTL TIME STATUS
111.111.111.1 56 64 91ms
111.111.111.1 56 64 2ms
111.111.111.1 56 64 5ms
111.111.111.1 56 64 2ms
sent=5 received=5 packet-loss=0% min-rtt=2ms avg-rtt=20ms
Seperti yang terlihat dari test ping yang menunjukkan bahwa antar router IDN_R1 dan router IDN_2 sudah bisa berkomunikasi, tapi antar client maupun antara router dengan client masih belum bisa berkomunikasi karena bernada pada network yang berbeda, maka kita lakukan routing agar antar client maupun antara router dengan client bisa berkomunikasi.Setelah kita melakukan konfigurasi static routing tersebut, maka baik antar router, antaru clien maupun antar router dan client sudah bisa saling berkomunikasi.[admin@IDN_R1] > ip route add dst-address=105.105.105.0/24 gateway=111.111.111.2 [admin@IDN_R5] > ip route add dst-address=101.101.101.0/24 gateway=111.111.111.1
Selanjutnya, kita akan melindungi router IDN_R5 dan client dari IDN_R1, maka disini kita akan mengatur Firewall Filter
[admin@IDN_R5] > ip firewall filter add chain=input src-address=192.168.3.0/24 action=drop
[admin@IDN_R5] > ip firewall filter add chain=input src-address=57.57.57.0/24 action=accept
[admin@IDN_R5] > ip firewall filter add chain=input src-address=58.58.58.0/24 action=reject
[admin@IDN_R5] > ip firewall filter print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=input action=drop src-address=192.168.3.0/24
1 chain=input action=accept src-address=57.57.57.0/24
in-interface=ether2
2 chain=input action=reject reject-with=icmp-network-unreachable
src-address=58.58.58.0/24
[admin@IDN_R5] >
Lakukan testing firewall dengan melakukan ping ke IDN_R5
[admin@IDN_R7 > [admin@IDN_R7] > ping 56.56.56.5
HOST SIZE TTL TIME STATUS
56.56.56.5 56 63 54ms
56.56.56.5 56 63 3ms
56.56.56.5 56 63 3ms
56.56.56.5 56 63 2ms
sent=5 received=5 packet-loss=0% min-rtt=2ms avg-rtt=13ms
max-rtt=54ms
Action reject akan memberikan reply net unreachable kepada client yang melakukan ping.
[admin@IDN_R8] > ping 56.56.56.5
HOST SIZE TTL TIME STATUS
56.56.56.5 84 63 21ms net unreachable
56.56.56.5 84 63 4ms net unreachable
56.56.56.5 84 63 6ms net unreachable
56.56.56.5 84 63 20ms net unreachable
56.56.56.5 84 63 4ms net unreachable
sent=5 received=0 packet-loss=100%
[admin@IDN_R8] >
Action drop akan memberikan reply timeout kepada client yang melakukan ping.
PC2> ping 56.56.56.5
56.56.56.5 icmp_seq=1 timeout
56.56.56.5 icmp_seq=2 timeout
56.56.56.5 icmp_seq=4 timeout
56.56.56.5 icmp_seq=3 timeout
56.56.56.5 icmp_seq=5 timeout
^C
PC2>
Selanjutnya, pada IDN_R3 kita lakukan pula konfigurasi Firewall Filter
[admin@IDN_R3] > ip firewall filter add chain=forward src-address=192.168.2.0/24 dst-address=192.168.1.0/24 action=accept
[admin@IDN_R3] > ip firewall filter add chain=forward in-interface=ether1 action=drop
[admin@IDN_R3] > ip firewall filter add chain=forward in-interface=ether2
action=reject
[admin@IDN_R3] > ip firewall filter print
Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic
0 chain=forward action=accept src-address=192.168.2.0/24
dst-address=192.168.1.0/24
1 chain=forward action=drop in-interface=ether1
2 chain=forward action=reject reject-with=icmp-host-unreachable in-interface=ether2
[admin@IDN_R3] >
Selanjutnya kita lakukan test ping
[admin@IDN_R2] > ping 192.168.1.2
HOST SIZE TTL TIME STATUS
192.168.1.2 timeout
192.168.1.2 timeout
192.168.1.2 timeout
192.168.1.2 timeout
192.168.1.2 timeout
sent=10 received=0 packet-loss=100%
[admin@IDN_R2] >
[admin@IDN_R4] > ping 192.168.1.2
HOST SIZE TTL TIME STATUS
34.34.34.3 84 64 19ms host unreachable
34.34.34.3 84 64 2ms host unreachable
34.34.34.3 84 64 3ms host unreachable
34.34.34.3 84 64 9ms host unreachable
sent=10 received=0 packet-loss=100%
[admin@IDN_R4] >
Kita lakukan ping dari komputer Client 2 IDN. Client 2 IDNSelanjutnya kita lakukan konfigurasi firewall logging untuk mencatat log siapa saja yang telah melakukan ping ke router kita
Lakukan Ping dari IDN_R5 ke IDN_R1, dan perhatikan log pada IDN_R1.[admin@IDN_R1] > ip firewall filter add chain=input protocol=icmp action=log log-prefix=YangNgePingKeIDN_R5
Kemudian kita lakukan ping dari IDN_R6 ke IDN_R5 dan kita lihat hasilnya akan dicatat pada log.[admin@IDN_R5] > ip firewall filter add chain=input protocol=icmp action=log log-prefix=YangNgePingKeIDN_R5
Terkadang kita mempekerjakan seseorang untuk melakukan monitoring pada router kita, seperti monitoring ping yang kita lakukan sebelumnya, namun kita tidak ingin orang tersebut mengutak-atik konfigurasi router kita, maka kita bisa menambahkan user dengan priviledge yang berbeda.
Caranya, klik System --> Users --> Groups --> + (add) --> Masukkan nama gropnnya dan ceklis hak akses yang dizinkan.
Kemudian, buatlah user baru dan atur groupnya sesuai dengan group yang kita buat sebelumnya. Caranya, System --> Users --> Users --> add (+) --> Masukkan nama user baru dan pilih groupnya.
Kemudian, logout, lalu cobalah login kembali dengan menggunakan user baru tersebut
Perhatikan hak akses yang diperoleh oleh user baru tersebut. Fungsi untuk write tidak aktif, karena user tersebut kita daftarkan ke group yang hanya memiliki hak akses read saja.
Sekiaan..


















terimakasih bang udah share banyak banget lab gns3 mikrotiknya, terus berkarya bang alex,, idn memang josss
ReplyDeleteTerima kasih.
DeleteUntuk terus mengikuti artikel/lab terbaru, silahkan pantau di https://alexpranozal.wordpress.com/
Kita udah pindah ruangan ke wordpress.