Tujuan Hidup - Syaikh Dr. Malik Husain Sya'ban

Tujuan Hidup - Syaikh Dr. Malik Husain Sya'ban


Sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah menciptakan kita dan mengadakan kita dalam kehidupan ini untuk sebuah tujuan yang agung yaitu untuk beribadah hanya kepada-Nya Subhanahu wa Ta'ala.
Allah -Azza wa Jalla- berfirman, 
 وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Adz-Zariyat:56).
Maka beribadah kepada Allah -Azza wa Jalla- telah diperintahkan kepada orang-orang terdahulu hingga orang-orang terakhir, Allah -Subhanah-berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (٢١)  
"Hai manusia, beribadahlah kapada Rabb kalian, yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa." (QS. Al-Baqarah:21).

Dan beribadah kepada Allah -Azza wa Jalla- ialah sebuah nama yang mencakup segala sesuatu yang dicintai oleh Allah -Subhanahu wa Ta'ala, baik dari perkataan maupun perbuatan, yang nampak maupun yang tersembunyi, dan asas dari amal perbuatan yang zhahir (nampak) adalah perbuatan dan perkataan yang bathin (tersembunyi), maka wajib bagi saudara dan saudari, untuk memperbaiki hati kita, dan hendaknya kita memerintahkannya untuk bertauhid kepada Allah -Subhanahu wa Ta'ala. Maka janganlah kita takut kecuali kepada Allah -Subhanahu wa Ta'ala, janganlah kita bertawakal kecuali kepada-Nya, janganlah kita takut dengan uang sir (tersembunyi) kecuali dari-Nya -Subhanah.

Apabila amal perbuatan dan perkataan hati telah lurus maka ia akan nampak dalam perbuatan anngota badan. Maka engkau akan melihat lisan yang tidak berbicara kecuali dengan sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Allah -Subhanahu wa Ta'ala. Maka engkau akan melihat anggota badan seperti tangan, kaki, dan lain sebagainya selalu dalam ketaatan kepada Allah -Subhanahu wa Ta'ala.

Allah -Subhanahu wa Ta'ala tidak menginginkan dari kita rezeki, tidak menginginkan dari kita makanan. Sungguh Allah -Subhanahu wa Ta'ala Dialah Maha Pemberi rizki Yang Mempunyai Kekuatan lagi sangat kokoh.

Sesungguhnya (Allah) yang telah menciptakan kita dan mengadakan kita dari tidak ada menjadi ada, telah mengucurkan kepada kita berbagai macam nikmat, maka sungguh Allah -Subhanahu wa Ta'ala Dialah Maha Pemberi rizki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh. Dan manusia ini yang Allah telah menciptakannya dalam kehidupan dunia ini, ia akan kembali kepada Rabbnya -Subhanah- dan dia akan dihisab amal perbuatannya baik uang besar maupun yang kecil yang telah ia kerjakan.
Allah -Subhanah- berfirman,

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
"Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main(saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?." (QS. Al-Mu'min:115). 

Yaitu apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban), atau ia akan dibiarkan sia-sia, tanpa dihisab dan tanpa diazab?, oleh karena itu, pada hari itu (hari kiamat), pada hari yang semua makhluk dikumpulkan, kitab catatan-catatan amal dibagikan. Dan manusia ada yang mengambil catatan amalnya dengan tangan kanannya, dan dari mereka ada yang mengambil catatan amalnya dengan tangan kirinya, orang-orang yang zalim mengatakan, 

وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا
"Aduhai celakalah kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan ia mencatat semuanya ; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis), dan Rabbmu tidak menzalimi seorang juapun." (QS. Al-Kahfi:49). 

Wahai hamba Allah, apa saja yang engkau kerjakan di dunia ini, dan apa saja yang engkau tanam dalam kehidupan dunia ini dari amal perbuatan, sesungguhnya engkau akan memanennya nanti pada hari kiamat, jika (yang engkau kerjakan) baik maka (balasannya akan) baik, dan jika (yang engkau kerjakan) jelek maka (balasannya akan) jelek. Dan orang yang berakal (cerdas) dialah orang yang beramal untuk akhiratnya. Dialah orang yang memanfaatkan kesempatan di dunia (dengan amal taat) yang Allah -Subhanahu wa Ta'ala- telah memberikan kepada kita. Hendaknya ia memanfaatkan kesempatan ini dalam (melainkan) amal-amal soleh dan ketaatan, sehingga apabila umurnya sudah habis dan ia kembali ke Rabbnya -Subhanahu wa Ta'ala berbahagia ketika melihat amalnya. Sesungguhnya barangsiapa yang melakukan kebaikan maka ia akan melihat kebaikan, dan barangsiapa yang melakukan kejelekan maka akan melihat kejelekan.

Wahai saudara dan saudariku, sesungguhnya kehidupan dunia ini merupakan ladang bercocok tanam untuk akhirat. Bagaimanapun lamanya manusia tinggal di kehidupan dunia ini, maka harus baginya untuk berpisah dan meninggalkan dunia ini, dan ia akan diletakkan dikubur. Itulah liang kubur, yaitu lubang yang manusia diletakkan didalamnya sendirian, ia akan diikuti (ke kubur) oleh keluarganya, hartanya dan amalnya, dan akan kembali keluarga dan hartanya, dan yang tinggal bersamanya adalah amalnya.

Marilahkita memohon kepada Allah -Subhanahu wa Ta'ala semoga Allah meringankan bagi kita sakratul maut, dan semoga Allah menjadikan kita sebagai orang yang hidup diatas tauhid dan meninggal di atas tauhid.

Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi kita Muhammad berserta para keluarganya dan sahabat-sahabatnya.

No comments:

Post a Comment

Tak ada gading yang tak retak!!
Komentar dan masukan yang bersifat membangun selalu kami harapkan, demi kebaikan bersama.

Pages