Wahai Pemuda - Ust. Mizan, Lc.


Saudaraku yang dirahmati Allah subhanahu wa ta'ala, sungguh baginda rasulillah -Shalallahu alaihi wasallam-. tauladannya umat ini telah mengingatkan kepada sahabat yang mulia, kepada Umar radhiallahuanhuma, beliau mengatakan 
"Jadilah engkau didunia ini seperti orang yang asing atau seperti orang yang melintas disuatu negeri"
Diam didunia ini hanya sesaat, dunia adalah ladang untuk mempersiapkan diri kita untuk menemui sang khaliq subhanahu wa ta 'ala, maka terasa amat rugi orang-orang yang menyianyiakan masa mudanya, dan terasa amat rugi orang-orang yang menghabiskan umurnya didalam kemaksiatan kepada Allah -Subhanahu wa Ta'ala-, maka dikatakan oleh sahabat yang mulia
"Ketika engkau berada diwaktu sore hari, maka jangan tunggu pagi untuk berbuat, dan ketika engkau berada diwaktu pagi jangan engkau menunggu sore untuk berbuat"
Maka berlomba-lombalah menuju kebaikan tersebut, sebab apa.. ketika masa tua telah tiba, masa muda tidak pernah bisa akan kembali sampai telah dikatakan "coba sekiranya masa muda itu bisa kembali sehari saja" maka kesempatan untuk kita berbuat, kesempatan untuk kita beramal, hanyalah dunia yang kita diberikan dan dipatok oleh Allah -Subhanahu wa Ta'ala- umur umat Nabi Muhammah shalallahu alaihi wassallam hanyalah sebatas antara 60 sampai 70 tahun, dan hampir sedikit sekali yang bisa melampaui umur 70 tersebut. Kalau kita menghitung itu umur secara umum umat nabi kita Muhammad -Shalallahu alaihi wassallam-, tapi pernahkah kita berpikir bahwa umur kita itu hanya sepuluh tahun? pernahkan kita berpikir bahwa umur kita hanyalah dua puluh tahun? dari masa kecil sampai kita baligh (kita katakan duabelas tahun, katakan lima belas tahun) kita hanya punya umur dua puluh lima tahun, tersisa sepuluh tahun, kemudian untuk beribadah keapada Allah -Azza wa Jalla- untuk sholat, setiap sholat sepuluh menit, hanya berapa yang bisa kita gunakan untuk beribadah kepada Allah -Subhanahu wa Ta'ala-, maka disinilah diaa, bagaimana memanage waktu ini dalam kehidupan kita sehingga semuanya itu bisa bernilai ibadah kepada Allah subhanahu wa ta'ala, (sebab apa?) nabi shalallahu alaihi wassallam telah menjelaskan
"Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba di hari kiamat dihadapan Allah subhanahu wa ta'ala sehingga dia akan ditanya beberapa perkara, diantananya adalah ilmu nya bagaimana dia mengamalkan kemudian masa mudanya dimana dia habiskan,kemuian umurnya dimana dia manfaatkan dan hartanya dari mana dia manfaatkan dan kemana dia salurkan" 
Berbahagialah orang-orang yang memanfaatkan umurnya dan waktunya dalam beribadah kepada Allah -Azza wa Jalla- dan mempersiapkan dirinya untuk bertemu dengan sang khaliq. Oleh karena itu setelah dikatakan oleh amirul mu'minin Ali bin Abi Thalib -radhiallahu anhu warda- beliau berkata
"Hari ini hanya kesempatan untuk berbuat dan tidak akan ada hisabnya tidak akan ada perhitungannya, dan besok ketika kita telah sampai ke akhirat kepadang mahsyar berhadapan dengan sang khaliq yang ada hanya hisab, akan dihitung amal kita, akan diperiksa catatan kita dan sudah tidak ada kesempatan lagi untuk berbuat dan beramal"
Demikian sebagai peringatan dan sebagai ajakan dan nasehat, mari manfaatkan umur yang tersisa mempersiapkan diri demi perjalanan yang sangant jauh menuju akhirat kelak.

Wallahu ta'ala a'lam.


No comments:

Post a Comment

Tak ada gading yang tak retak!!
Komentar dan masukan yang bersifat membangun selalu kami harapkan, demi kebaikan bersama.

Pages