LAB 11 : Static Routing.

STATIC ROUTING

Seperti yang saya sebutkan pada LAB 9 sebelumnya, yakni pada LAB Bridging, bahwa untuk menghubungkan dua network yang berbeda, bisa menggunakan teknik routing. Untuk konsep dan teori dari static routing, teman-teman bisa baca disini.

Baik, kita mulai saja Lab nya. Untuk topologi yang kita gunakan adalah seperti pada gambar dibawah ini.

Seperti biasa, tentu kita harus memberikan ip address pada masing-masing interface yang akan kita gunakan pada tiap-tiap router. Kita mulai dengan memberikan ip address pada Router IDN_R1.
[admin@MikroTik] > system identity set name=IDN_R1
[admin@IDN_R1] > ip address add address=12.12.12.1/24 interface=ether2
[admin@IDN_R1] > ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1 

Selanjutnya, berikan ip address pada PC Client dari Router IDN_R1.
PC1> ip 192.168.1.2/24 192.168.1.1
Checking for duplicate address...
PC1 : 192.168.1.2 255.255.255.0 gateway 192.168.1.1

Lakukan konfigurasi yang sama pada Router IDN_R2. Berikan IP Address pada Router IDN_R1.
[admin@MikroTik] > system identity set name=IDN_R2
[admin@IDN_R2] > ip address add address=12.12.12.2/24 interface=ether1 
[admin@IDN_R2] > ip address add address=192.168.2.1/24 interface=ether2 
[admin@IDN_R2] > 

Berikan pula ip address pada PC Client dari Router IDN_R2.
PC2> ip 192.168.2.2/24 192.168.2.1
Checking for duplicate address...
PC1 : 192.168.2.2 255.255.255.0 gateway 192.168.2.1

Selanjutnya, kita lakukan test PING untuk menguji koneksi antara Router IDN_R1 dengan Clientnya (PC1)
[admin@IDN_R1] > ping 192.168.1.2 
HOST                                     SIZE TTL TIME  STATUS                                
192.168.1.2                                56  64 3ms  
192.168.1.2                                56  64 3ms  
192.168.1.2                                56  64 1ms  
    sent=3 received=3 packet-loss=0% min-rtt=1ms avg-rtt=2ms max-rtt=3ms 

[admin@IDN_R1] > 
Pada test Ping diatas terlihat bahwa Router IDN_R1 bisa berkomunikasi dengan Clientnya, yakni PC 1.

Selanjutnya, kita lakukan PING ke PC client dari Router IDN_R2 (PC2).
[admin@IDN_R1] > ping 192.168.2.1
HOST                                     SIZE TTL TIME  STATUS                                
                                                        no route to host                      
                                                        no route to host                      
    sent=2 received=0 packet-loss=100% 

[admin@IDN_R1] > ping 192.168.2.2
HOST                                     SIZE TTL TIME  STATUS                                
                                                        no route to host                      
                                                        no route to host                      
    sent=2 received=0 packet-loss=100% 
[admin@IDN_R1] > 
Berbeda dengan test PING sebelumnya, pada test PING kali ini kita malah mendapat jawaban berupa status no route to host, status ini menunjukkan bahwasanya kita memerlukan konfigurasi routing agar mereka bisa saling berkomunikasi. 
Oke, kita masih belum membahasa solusi untuk memecahkan masalah tersebut. Kita coba lagi pada router IDN_R2, dan kita lihat apakah akan menghasilkan hasil yang sama atau berbeda. Maka untuk mengujinya, pada router IDN_R2 kita lakukan pula PING ke clientnya.
[admin@IDN_R2] > ping 192.168.2.2
HOST                                     SIZE TTL TIME  STATUS                                
192.168.2.2                                56  64 28ms 
192.168.2.2                                56  64 3ms  
    sent=2 received=2 packet-loss=0% min-rtt=3ms avg-rtt=15ms max-rtt=28ms 
Oke semua berjalan baik sejauh ini, Router IDN_R2 pun bisa berkomunikasi dengan clientnya (PC2) layaknya IDN_R1 dengan PC1.
Selanjutnya, kita coba test PING ke PC Client dari IDN_R1, yakni PC1.
[admin@IDN_R2] > ping 192.168.1.1
HOST                                     SIZE TTL TIME  STATUS                                
                                                        no route to host                      
                                                        no route to host                      
    sent=2 received=0 packet-loss=100% 

[admin@IDN_R2] > ping 192.168.1.2
HOST                                     SIZE TTL TIME  STATUS                                
                                                        no route to host                      
                                                        no route to host                      
    sent=2 received=0 packet-loss=100% 

[admin@IDN_R2] > 
Pada test PING diatas juga menghasilkan status yang sama, yakni no route to host, seperti yang saya sebutkan sebelumnya, bahwa status ini menunjukkan bahwasanya kita memerlukan konfigurasi static routing.
Oke.. sekarang coba PING antar client, yakni dari Client IDN_R1 (PC 1) dengan Client IDN_R2 (PC2).
PC1> ping 12.12.12.1

84 bytes from 12.12.12.1 icmp_seq=1 ttl=64 time=1.207 ms
84 bytes from 12.12.12.1 icmp_seq=2 ttl=64 time=1.138 ms
84 bytes from 12.12.12.1 icmp_seq=3 ttl=64 time=1.001 ms
^C
PC1> ping 12.12.12.2

12.12.12.2 icmp_seq=1 timeout
12.12.12.2 icmp_seq=2 timeout
^C
PC1> ping 192.168.2.1

*192.168.1.1 icmp_seq=1 ttl=64 time=3.084 ms (ICMP type:3, code:0, Destination network unreachable)
*192.168.1.1 icmp_seq=2 ttl=64 time=1.185 ms (ICMP type:3, code:0, Destination network unreachable)
^C
PC1> ping 192.168.2.2

*192.168.1.1 icmp_seq=1 ttl=64 time=1.028 ms (ICMP type:3, code:0, Destination network unreachable)
*192.168.1.1 icmp_seq=2 ttl=64 time=1.008 ms (ICMP type:3, code:0, Destination network unreachable)
^C
PC1> 

Hasil PING diatas pun juga sama, tidak meberikan hasil seperti yang kita harapkan.

Sekarang waktunyaaa... Kita mulai melakukan konfigurasi static routing. Kita mulai dengan melakukan static routing dari IDN_R1 dengan tujuan (dst-address) adalah Network dari Client IDN_R2.
[admin@IDN_R1] > ip route add dst-address=192.168.2.0/24 gateway=12.12.12.2

Selanjutnya kita lakukan test PING kembali dari IDN_R1 ke CLient IDN_R2 (PC2).
[admin@IDN_R1] > ping 192.168.1.2                                          
HOST                                     SIZE TTL TIME  STATUS                                
192.168.1.2                                56  64 17ms 
192.168.1.2                                56  64 2ms  
192.168.1.2                                56  64 1ms  
    sent=3 received=3 packet-loss=0% min-rtt=1ms avg-rtt=6ms max-rtt=17ms 

[admin@IDN_R1] > ping 192.168.2.2                                          
HOST                                     SIZE TTL TIME  STATUS                                
192.168.2.2                                56  63 4ms  
192.168.2.2                                56  63 2ms  
192.168.2.2                                56  63 2ms  
192.168.2.2                                56  63 2ms  
    sent=4 received=4 packet-loss=0% min-rtt=2ms avg-rtt=2ms max-rtt=4ms 

[admin@IDN_R1] > ping 192.168.2.1
HOST                                     SIZE TTL TIME  STATUS                                
192.168.2.1                                56  64 4ms  
192.168.2.1                                56  64 2ms  
    sent=2 received=2 packet-loss=0% min-rtt=2ms avg-rtt=3ms max-rtt=4ms 

[admin@IDN_R1] > 
Dari test PING diatas, terlihat bahwa antara IDN_R1 dengan komputer Client dari IDN_R2 yakni PC2 sudah bisa saling berkomunikasi.

Selanjutnya, kita lakukan hal yang sama pada IDN_R2. Kita lakukan konfigurasi static routing dari IDN_R2 dengan dst-address adalah networknya IDN_R1 dengan Clientnya (PC1). Dan kita lanjutkan dengan melakukan test PING ke client IDN_R1.
[admin@IDN_R2] > ip route add dst-address=192.168.1.0/24 gateway=12.12.12.1
[admin@IDN_R2] > ping 192.168.1.2                                          
HOST                                     SIZE TTL TIME  STATUS                                
192.168.1.2                                56  63 26ms 
192.168.1.2                                56  63 3ms  
192.168.1.2                                56  63 2ms  
192.168.1.2                                56  63 2ms  
192.168.1.2                                56  63 2ms  
192.168.1.2                                56  63 2ms  
192.168.1.2                                56  63 2ms  
192.168.1.2                                56  63 1ms  
    sent=8 received=8 packet-loss=0% min-rtt=1ms avg-rtt=5ms max-rtt=26ms 

[admin@IDN_R2] > 
Yeay.. juga sukses melakukan test PING.

Kita lanjutkan dengan melakukan test PING antar client.
PC1> ping 192.168.2.1

84 bytes from 192.168.2.1 icmp_seq=1 ttl=63 time=5.290 ms
84 bytes from 192.168.2.1 icmp_seq=2 ttl=63 time=1.622 ms
^C
PC1> ping 192.168.2.2

84 bytes from 192.168.2.2 icmp_seq=1 ttl=62 time=7.370 ms
84 bytes from 192.168.2.2 icmp_seq=2 ttl=62 time=1.815 ms
^C
PC1> 


PC2> ping 192.168.1.1

84 bytes from 192.168.1.1 icmp_seq=1 ttl=63 time=6.208 ms
84 bytes from 192.168.1.1 icmp_seq=2 ttl=63 time=2.494 ms
^C
PC2> ping 192.168.1.2

84 bytes from 192.168.1.2 icmp_seq=1 ttl=62 time=1.829 ms
84 bytes from 192.168.1.2 icmp_seq=2 ttl=62 time=2.103 ms
^C
PC2> 

Yeay.. Sukses lagi. Joosss lah pokoknya.

Sekian dulu.. LAB Selanjutnya, insya Allah kita akan melakukan lab untuk static routing multi hop..

Thank's
CMIIW

No comments:

Post a Comment

Tak ada gading yang tak retak!!
Komentar dan masukan yang bersifat membangun selalu kami harapkan, demi kebaikan bersama.

Pages