Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP)
Pada dunia networking, ip address atau addressing merupakan hal yang mutlak harus di kuasai. Cara untuk melakukan addressing pun beragam, diantaranya adalah dengan menginputkan secara manual, baik itu pada PC maupun pada Router. Hal ini mungkin terlihat biasa saja alias bukan merupakan sebuah masalah, namun bagaimana jika kita sudah mengurusi jaringan dengan skala yang besar, katakanlah Jaringan dengan jumlah clitn yang mencapai ratusan, rasanya tidak mungkin kita memasukkan IP Address per PC. Maka dari itu, kita bisa menggunakan fitur Dynamic Host Configuratioin Protocol (DHCP). Fitur DHCP pun ada beragam, seperti DHCP Server, DHCP Client, dan DHCP Relay dan lain-lain. DHCP server merupakan DHCP yang akan menyediakan dan memberikan IP Address kepada clientnya, bisa router ataupun PC. Kita langsung saja melakukan konfigurasi DHCP pada mikrotik.
Pertama, pastikan ip address pada masing-masing interface router sudah di pasang. Pemberian ip address ini kita lakukan secara manual, dengan perintah
[admin@IDN_R1] > ip address print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic # ADDRESS NETWORK INTERFACE [admin@IDN_R1] > ip address add address=12.12.12.1/24 interface=ether2 [admin@IDN_R1] > ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1
Selanjutnya, kita lakuka konfigurasi DHCP Server pada interface yang kita inginkan untuk dijadikan DHCP Server.
[admin@IDN_R1] > ip dhcp-server setup Select interface to run DHCP server on dhcp server interface: ether1 Select network for DHCP addresses dhcp address space: 192.168.1.0/24 Select gateway for given network gateway for dhcp network: 192.168.1.1 Select pool of ip addresses given out by DHCP server addresses to give out: 192.168.1.2-192.168.1.10 Select DNS servers dns servers: 8.8.8.8 Select lease time lease time: 15m
Pada konfigurasi diatas, kita bisa mengatur lease timenya. Lease time adalah lama waktu peminjaman sebuah ip.
Selanjutnya, cek ip yang tersdia pada ip pool
[admin@IDN_R1] > ip pool print # NAME RANGES 0 dhcp_pool1 192.168.1.2-192.168.1.10 [admin@IDN_R1] >
Pada output diatas, diketahui bahwa ip yang disediakan oleh DHCP Server adalah IP dalam range 192.168.1.2-192.168.1.10
Lakukan pula pengecekan dhcp server yang kita buat sebelumnya.
[admin@IDN_R1] > ip dhcp-server print Flags: X - disabled, I - invalid # NAME INTERFACE RELAY ADDRESS-POOL LEASE-TIME ADD-ARP 0 dhcp1 ether1 dhcp_pool1 15m [admin@IDN_R1] >
Pada output diatas, terlihat bahwa DHCP Server yang kita buat sebelumnya menggunakan ip yang disediakan oleh dhcp pool.
Untuk memastikan apakah DHCP Server sudah berjalan dengan baik dan untuk melihat apakah IP yang akan dipinjamkan ke client adalah ip dalam range di ip pool, maka kita cukup mengaktifkan fitur DHCP Client pada client, dalam hal ini PC.
PC1> ip dhcp DORA IP 192.168.1.9/24 GW 192.168.1.1 PC1> sh ip NAME : PC1[1] IP/MASK : 192.168.1.9/24 GATEWAY : 192.168.1.1 DNS : 8.8.8.8 DHCP SERVER : 192.168.1.1 DHCP LEASE : 794, 900/450/787 MAC : 00:50:79:66:68:00 LPORT : 10007 RHOST:PORT : 127.0.0.1:10006 MTU : 1500 PC2> ip dhcp DDORA IP 192.168.1.10/24 GW 192.168.1.1 PC2> sh ip NAME : PC2[1] IP/MASK : 192.168.1.10/24 GATEWAY : 192.168.1.1 DNS : 8.8.8.8 DHCP SERVER : 192.168.1.1 DHCP LEASE : 785, 900/450/787 MAC : 00:50:79:66:68:01 LPORT : 10009 RHOST:PORT : 127.0.0.1:10008 MTU : 1500
Lakukan PING untuk mengujikan kevalidan IP tersebut.
PC1> ping 192.168.1.10 84 bytes from 192.168.1.10 icmp_seq=1 ttl=64 time=2.292 ms 84 bytes from 192.168.1.10 icmp_seq=2 ttl=64 time=0.305 ms ^C PC1> PC2> ping 192.168.1.9 84 bytes from 192.168.1.9 icmp_seq=1 ttl=64 time=0.307 ms 84 bytes from 192.168.1.9 icmp_seq=2 ttl=64 time=0.298 ms ^C PC2>
No comments:
Post a Comment
Tak ada gading yang tak retak!!
Komentar dan masukan yang bersifat membangun selalu kami harapkan, demi kebaikan bersama.